Seni Mendengar
"Teman... Mendengarlah dengan sabar, maka
kita akan menemukan banyak hikmah dari
yang disampaikan orang lain kepada kita"
Dear Kawan...,
Hari ini saya ingin menyuguhkan sebuah
artikel yg berhubungan dengan 'seni mendengar'.
Saya yakin Kawan Semua akan menyukainya! :-)
Ok, selamat membaca! Semoga bermanfaat...
Salam hangat selalu! By : Iwan de Setia
Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah
Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan oleh Anda dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :
juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.
Next Artikel... saya akan mengirimkan
So, cek selalu Beritanya, dan tunggu
tulisan dari saya berikutnya! :-)
Nice......See U again....!!!
kita akan menemukan banyak hikmah dari
yang disampaikan orang lain kepada kita"
Dear Kawan...,
Hari ini saya ingin menyuguhkan sebuah
artikel yg berhubungan dengan 'seni mendengar'.
Saya yakin Kawan Semua akan menyukainya! :-)
Ok, selamat membaca! Semoga bermanfaat...
Salam hangat selalu! By : Iwan de Setia
Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan oleh Anda dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.
3. Buat pertanyaan
ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari
4. Buat selingan pembicaraan
yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tida monoton.
yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tida monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbedaapa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu
tangga Anda untuk mencapai kesuksesan! :-)Next Artikel... saya akan mengirimkan
tentang "Tips Bagaimana
Menciptakan Perubahan"
tulisan dari saya berikutnya! :-)
Nice......See U again....!!!
Komentar